Herman Gani Mengajak Mengatasi Penyakit Thalassemia
Pilih bahasa: English
Presiden Rotary Club Bandar Lampung (2009-2010) Herman Gani mengundang perguruan tinggi di Lampung memerangi penyakit talasemia.
"Tahun 2010 RCBL akan fokus pada program penyadaran publik tentang bahaya Thalassemia Tujuan utama sosialisasi antara usia siap untuk menikah, terutama siswa," kata Herman Gani pada peringatan 26 RCBL di Lecazza Cafe dan Resto, Telukbetung, Minggu (17 -1) malam.
Dia menambahkan bahwa mulai awal tahun ini, Rotary akan roadshow ke berbagai universitas, seperti Unila, UBL, Malahayati, Umitra, dan beberapa universitas lain dalam sosialisasi Thalassemia.
"Talasemia menjadi musuh nomor satu dunia kedokteran hari ini Jika manusia didiagnosis sebagai pasien dengan talasemia besar, anda bisa bertaruh masa depannya akan menjadi hancur," katanya.
Herman menjelaskan talasemia adalah salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan, autosomal warisan yang paling sering ditemukan di Indonesia.
"Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Jika sepasang dari mereka menikah, adalah mungkin untuk memiliki anak dengan talasemia berat mencapai 25," katanya.
Dia menambahkan bahwa gangguan Thalassemia terjadi pada gen yang mengatur pembentukan rantai globin yang terganggu produksinya. Gangguan pembentukan rantai globin akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel darah merah yang pada akhirnya akan mengakibatkan pecahnya sel darah.
"Tak pelak lagi, orang-orang dengan talasemia besar harus melakukan kegiatan pencucian darah. Mereka memerlukan transfusi reguler setiap enam sampai delapan minggu sepanjang hidup mereka," katanya.
Thalassemia ada obatnya. Cara yang paling mungkin adalaj mencegah perkawinan dua pasien penderita. "Bahayanya bila keduanya menikah, anda bisa bertaruh anaknya akan menderita talasemia mayor," katanya.
Untuk itu, roadshow akan ke kampus-kampus, di samping sosialisasi Thalassemia, Rotary akan memberikan kesempatan medical check-up, apakah siswa memiliki bawaan talasemia atau tidak
"Talasemia menjadi musuh nomor satu dunia kedokteran hari ini Jika manusia didiagnosis sebagai pasien dengan talasemia besar, anda bisa bertaruh masa depannya akan menjadi hancur," katanya.
Herman menjelaskan talasemia adalah salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan, autosomal warisan yang paling sering ditemukan di Indonesia.
"Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Jika sepasang dari mereka menikah, adalah mungkin untuk memiliki anak dengan talasemia berat mencapai 25," katanya.
Dia menambahkan bahwa gangguan Thalassemia terjadi pada gen yang mengatur pembentukan rantai globin yang terganggu produksinya. Gangguan pembentukan rantai globin akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel darah merah yang pada akhirnya akan mengakibatkan pecahnya sel darah.
"Tak pelak lagi, orang-orang dengan talasemia besar harus melakukan kegiatan pencucian darah. Mereka memerlukan transfusi reguler setiap enam sampai delapan minggu sepanjang hidup mereka," katanya.
Thalassemia ada obatnya. Cara yang paling mungkin adalaj mencegah perkawinan dua pasien penderita. "Bahayanya bila keduanya menikah, anda bisa bertaruh anaknya akan menderita talasemia mayor," katanya.
Untuk itu, roadshow akan ke kampus-kampus, di samping sosialisasi Thalassemia, Rotary akan memberikan kesempatan medical check-up, apakah siswa memiliki bawaan talasemia atau tidak